21 Nov 2014

Bisnis sesuatu yang sangat menarik jika kita perhatikan lebih mendalam.
Terlebih jika kita perhatikan sektor marketing didalam sebuah bisnis, 

Bisnis adalah perang, dimana terdaapt strategy, alat-alat tempur, sistem pertahan yang kuat, jenderal yang cerdas dan berani, prajurit yang tangguh, ahli diplomasi dll.

dan di dalam bisnis juga kita wajib negetahui siapa kawan dan siapa lawan kita?

Jika bisnis diibaratkan sebagai perang, maka Anda sebagai pemilik bisnis bisa dianggap sebagai Raja suatu negara atau Jenderal yang menguasai strategi perang.

Kapan Anda bisa dianggap sebagai “Raja”?
Anda dianggap sebagai Raja bila Anda sama sekali tidak mencampuri urusan perang di wilayah Anda. Dalam artian sesungguhnya, Anda lepas tangan dari urusan marketing bisnis Anda. Anda mungkin lebih suka menyerahkannya kepada marketer atau ahli pemasaran Anda. Dengan kata lain, Anda tidak mengetahui kondisi dan situasi pemasaran Anda.

Namun Anda dianggap seorang Jenderal apabila urusan pemasaran masih menjadi tanggung jawab Anda. Anda tahu persis bagaimana situasi bisnis Anda, situasi bisnis kompetitor, dan “senjata” apa saja yang bisa digunakan beserta prajuritnya.

Sun Zi menuliskan bahwa Raja dan Jenderal harus bersatu agar bisa memenangkan peperangan. Artinya, jika Anda ingin memenangkan persaingan, Anda harus bersatu dengan marketer Anda. Dalam perang, Sun Zi menyarankan bahwa Raja yang tidak mengetahui apa-apa mengenai kondisi lapangan agar menyerahkan urusan tersebut kepada Jenderal-nya. Misalnya Raja memerintahkan untuk menyerang, padahal tidak paham taktik perang yang sedang dijalankan.


5 Strategi

Jika ingin bersaing dengan kompetitor, Anda harus membandingkan terlebih dahulu keadaan musuh atau saingan Anda dengan keadaan kita sendiri, barulah bisa memprediksi akan menang atau kalah dalam persaingan.
Sun Zi juga mengajarkan hal seperti ini dalam bukunya, yang menurut saya mirip dengan strategi double SW-ing dimana kita membandingkan keunggulan bisnis kompetitor dengan bisnis kita sendiri. Saya hanya akan membahas 5 saja yang betul-betul berhubungan dengan bisnis.

1. Raja siapa yang lebih bijaksana?
Apakah pemilik bisnis dari kompetitor Anda adalah seorang yang tamak, penuh obsesi dan egois? Jika ya, manfaatkan kelemahan tersebut untuk mengungguli mereka. Musuh yang tamak harus diberi umpan untuk memikat mereka, begitu kata Sun Zi.

2. Jenderal mana yang lebih berbakat?
Perhatikan strategi pemasaran kompetitor Anda, lebih efektif yang mana dengan strategi pemasaran yang diberikan marketer Anda?

3. Siapa yang lebih diuntungkan dalam lokasi?
Lokasi dalam bisnis menentukan marketing bisnis Anda. Ingat 4P? Price, product, place, dan promotion. Tempat usaha juga termasuk faktor marketing dalam bisnis. Apakah kompetitor Anda lebih diunggulkan dalam lokasinya?

4. Prajurit siapa yang lebih terlatih?
Di dalam bisnis, karyawan bisa diibaratkan sebagai prajurit. Bila karyawan Anda tidak cukup rajin, atau tidak mengembangkan keterampilannya dalam bekerja, maka Anda harus berhati-hati. Karyawan juga mempunyai pengaruh dalam kemajuan bisnis Anda. Jika karyawan Anda loyal, bekerja cepat dan efisien, tentu akan memberikan dampak positif pada bisnis Anda.

5. Siapa yang lebih lengkap peralatan perangnya?
Dalam bisnis, bisa jadi amunisi Anda lebih unggul untuk bersaing dengan kompetitor. Amunisi ini bisa berarti jaringan atau network Anda, dana atau budget yang Anda miliki untuk kegiatan marketing, produk yang lebih baik dari kompetitor, hingga marketing tools yang dimiliki oleh perusahaan Anda.


Buku “Seni Perang Sun Zi” ini telah adadalam berbagai versi dan terjemahan, serta telah diaplikasikan ke berbagai elemen bisnis dari mulai marketing, manajemen, dan lain-lain. Bahkan telah ada versi komiknya, sehingga lebih enak dan menyenangkan untuk dibaca dibandingkan dengan versi aslinya yang masih berupa setumpuk bambu.

Lencana Facebook