11 Jan 2010


Oleh: AnneAhira.com Content Team

Di Indonesia, jumlah kaum lesbian rupanya semakin bertambah di lingkungan sosiokultural masyarakat. Dulu, mereka tidak berani mengakui identitasnya di depan publik. Tapi sekarang, kaum lesbian sudah mulai berani membuat grup arisan atau perkumpulan yang dilakukan di tempat-tempat publik. Misalnya di salah satu café atau lainnya.

Kaum lesbian juga mulai membuat grup di dunia maya semacam Facebook atau akun Twitter. Mereka saling curhat, berbagi hobi, atau bahkan sekedar menjalin hubungan pertemanan yang lebih nyaman, karena sama-sama merasa tidak akan dihakimi.

Definisi Lesbian

Lesbian bisa dikategorikan dalam abnormalitas seksual disebabkan partner-seksnya yang tidak normal. Lesbian asal katanya dari Lesbos, satu pulau yang membentang di tengah Lautan Egeis, yang pada zaman dahulu ditinggali kaum perempuan saja. Homoseksualitas wanita itu akhirnya pada zaman sekarang disebut Lesbianisme. Sesuai penelitian, di usia puber, manusia cenderung punya kemampuan biseks, yaitu mencintai pria dan wanita secara seksual.

Jika proses perkembangannya normal, biseks bisa mengarah ke heteroseks (menyukai lain jenis). Sebaliknya, jika prosesnya tidak normal, bisa jadi karena faktor endogin atau eksogin, biseksualitas bisa berubah menjadi lesbian dan benar-benar terangsang secara seksual terhadap sesama wanita.

Mengubah kecenderungan seks abnormal sangat sulit dilakukan. Kaum homoseksual harus benar-benar punya niat kuat ingin menjalin hubungan secara normal. Karena hanya dengan tekad kuat, usaha maksimal, dan doa yang rutin, perilaku lesbian ini bisa ‘disembuhkan’.

Penyebab Lesbianisme

Banyak faktor yang membuat seorang perempuan bisa menjadi lesbian. Faktor pertama bisa jadi karena seorang wanita sudah jenuh dengan suami atau kekasih prianya. Faktor lainnya bisa jadi disebabkan pengalaman yang sangat traumatis dengan laki-laki yang suka melakukan kekerasan, sehingga membuat seorang wanita benar-benar membenci pria di sekitarnya.

Seperti juga kaum gay, perilaku lesbian juga bisa muncul karena factor hormonal seperti hormon eksogin, faktor lingkungan sekitar, dan juga masalah lainnya. Maraknya kasus pelecehan seksual di masa anak-anak juga dikhawatirkan bisa merubah seseorang menjadi lesbian. Karena itu untuk korban-korban ini, diperlukan konseling atau pemahaman yang baik kalau tidak semua laki-laki berkelakuan seperti itu. Ini bertujuan supaya rasa suka anak perempuan pada laki-laki tidak hilang selamanya.

Sampai sekarang juga masih dikembangan penelitian untuk faktor penyebab lainnya. Yang terbaru, maraknya isu gender juga disebut-sebut sebagai penyebab lesbianisme yang baru, karena para feminis ini cenderung tidak menginginkan laki-laki dalam hidupnya. Semuanya memang masih dalam tahap penelitian.

Tapi alangkah bijaknya kalau kaum lelaki juga mulai berpikir untuk menjaga sikap dan perilakunya terhadap kaum perempuan. Karena jangan sampai seorang wanita berubah menjadi seorang lesbian hanya gara-gara perlakuan kasar atau pelecehan seksual yang dilakukan laki-laki, bukan?


Sumber: http://www.anneahira.com/lesbian.htm



training center | pelatihan humas | pelatihan jurnalistik | workshop jurnalistik | psikologi | psikologi kepribadian | psikologi pendidikan | psikologi sosial | psikologi anak | psikologi umum

Lencana Facebook